Our Partners

Gunakan GSunni Mesin Pecari Aswaja, agar tidak tersesat di situs2 wahabi.. klik sini..

PCINU Maroko

get this widget here

Resources

Catwidget2

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget1

Pages

Catwidget4

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Kamis, 22 November 2012

NU Diminta Kelola Pemudanya

Kenitra, NU Online
NU diminta mengelola benturan-benturan yang ada di kalangan NU, khususnya pemuda NU. "Benturan-benturan pemikiran di kalangan pemuda NU butuh pengelolaan yang baik oleh para pengurus NU di semua tingkatan."

Demikian dikatakan Abdul Moqsith Ghazali pada acara diskusi dalam rangka memperingati tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1434 H yang diadakan PCI NU Maroko, wisma pelajar STAINU Kenitra Sabtu (17/11).

Dikatakan Moqsith, salah satu penyebab gesekan yang ada di kalangan NU adalah asupan pemikiran Barat yang masuk ke Indonesia. "Inilah yang menjadi tantangan bagi para pemuda NU menyangkut sumber daya manusianya yang cukup kompleks," ujarnya.

Sementar itu, Muhammad Nasirudin yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa pesantren sebagai sentral pendidikan NU harus tanggap terhadap dinamika yang ada. "Para pemuda NU khususnya yang ada diluar negeri dengan dasar pendidikan pesantren harus mampu menjawab tantangan ril ini dan mampu menyikapinya dengan baik," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Dubes RI Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja yang turut hadir menyampaikan tentang pengalamannya yang telah lama berkecimpung  di dalam organisasi Nahdlatul Ulama tentang manajemen di dalam berorganisasi. "Perbedaan di dalam tubuh NU yang tidak dimilki oleh organisasi lain jangan dijadikan sebagai alasan perpecahan. Kita harus tetap saling menghargai antara satu dengan yang lainnya," ujarnya.

Turut hadir dalam diskusi tersebut H. Husnul Amal Mas’ud (Dewan Mustasyar PCINU Maroko), H. Habib Chairul Musta’in (Ketua PPI Maroko), 15 dosen dan guru besar dari Perguruan Tinggi Islam yang sedang mengikuti program "Academic Recharging for Islamic Higher Education (ARFI)" di Maroko, Andy Hadiyanto (Dosen Universitas Negeri Jakarta dan juga dosen luar biasa "Bahasa Indonesia Universitas Mohammed V Agdal, Rabat, Maroko), dan lain-lain.
Sumber 

Comments :

0 komentar to “NU Diminta Kelola Pemudanya”