Our Partners

Gunakan GSunni Mesin Pecari Aswaja, agar tidak tersesat di situs2 wahabi.. klik sini..

PCINU Maroko

get this widget here

Resources

Catwidget2

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget1

Pages

Catwidget4

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Rabu, 25 Juli 2012

Tradisi Membangunkan Sahur di Maroko

Siapa yang tak kenal dengan "dkak"?(sebutan orang Maroko bagi sekelompok  orang yang bertugas membangunkan  orang untuk Sahur selama bulan Ramadhan), bagi penduduk Maroko kegiatan tersebut merupakan symbol dalam tradisi Maroko.  Seiring dengan berjalannya sang waktu tradisi tersebut berada di ambang kepunahan, hanya di beberapa kota tua saja yang masih mempertahankan tradisi tersebut agar tetap eksis seperti Fez, Meknes, Tangier, Tetouan, Marrakesh dan Rabat, terutama di lingkungan lama.

 Dalam pelaksanaannya ‘dkak' menggunakan instrumen tradisional yang berbeda, seperti gendang, kaleng bekas  dan sejenisnya dengan cara melewati rumah satu demi satu sambil membunyikan peralatan yang mereka bawa dan mengucapkan kata-kata yang menandakan saat Sahur tiba. Sementara beberapa dari mereka menganggap kegiatan tersebut sebagai hobi dan mempraktekkannya untuk tujuan religius, beberapa lainnya bertujuan untuk mencari nafkah mereka selama Ramadhan, karena bagi siapa saja yang di tunjuk masyarakat untuk ikut gabung dengan ‘’dkak’’ akan mendapatkan upah . Biasanya upah tersebut di kasihkan menjelang ahir Ramadhan.
Mendengar kegiatan semacam ini tentunya bukanlah hal yang asing bagi para pelajar dan warga Indonesia yang berada di Maroko, meski tidak di jumpai dalam syariat islam tapi kegiatan tersebut seolah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari puasa antara Indonesia dan Maroko selama bulan Ramadhan.  Bedanya kalau di Indonesia siapa saja boleh ikut dalam kegiatan ini dan tidak mendapatkan upah.

Tradisi tersebut merupakan pekerjaan mulia bagi warga Maroko karena, ‘dkak’ telah membantu orang lain bangun untuk  menyantap sahur tepat pada waktunya ketika alarm jam tidak hadir. ‘’Namun, sayangnya, tradisi ini menjadi sangat langka, apalagi sekarang teknologi yang menembus setiap aspek kehidupan kita akan cukup untuk membangunkan kita pada waktu yang ditentukan. Sekarang, seperti Maroko dengan mengandalkan jam alarm, mereka sudah mulai melupakan tradisi masa lalu mereka.’’ Tutur Omar Bihmidine warga setempat.

Hingga ahirnya beberapa orang Maroko yang masih suka dengan  pekerjaan mulia ini, tidak ada yang berani mempraktekkannya karena takut  dipandang sebagai pengganggu orang-orang yang sedang tidur.

“Sudah saatnya Maroko melihat kembali  bagaimana mereka dulu tinggal di masa lalu selama Ramadhan. Sangat menyedihkan sekali jika tradisi ini harus hilang. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan tradisi tersebut. Jika tidak,
kita akan terus kehilangan kekhasan asli yang membentuk identitas Maroko.” imbuhnya.

pernah dimuat di: 
http://www.tribunnews.com/2012/07/24/tradisi-membangunkan-sahur-di-maroko
http://ramadan.detik.com/read/2012/07/25/071053/1974024/631/tradisi-membangunkan-sahur-di-maroko
By: Kusnadi El-Ghezwa.

Comments :

0 komentar to “Tradisi Membangunkan Sahur di Maroko”