Our Partners

Gunakan GSunni Mesin Pecari Aswaja, agar tidak tersesat di situs2 wahabi.. klik sini..

PCINU Maroko

get this widget here

Resources

Catwidget2

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget1

Pages

Catwidget4

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Kamis, 15 Desember 2011

Siasat Kiai Mu’awan



Sejak tahun 1943, Jepang mengadakan latihan ulama dan guru madrasah seluruh Indonesia bertempat di Jakarta. Mereka dilatih selama satu bulan. Kemudian disusul latihan selanjutnya secara bergelombang.

Kiai Mu’awan adalah salah seorang yang ikut dalam pelatihan itu. Ketika diadakan latihan kemiliteran, kira-kira 100 orang ulama dipecah menjadi dua pasukan. Yang satu jadi penyerang benteng, sisanya jadi pembela. Kiai Mu’awan kebetulan sebagai komandan pembela benteng.

Ketika pasukan penyerang masih dalam jarak jauh, kiai Mu’awan memberi perintah kepada anak buahnya untuk duduk santai sambil ngobrol dan merokok. Alasannya, toh musuh masih jauh.

Begitu terdengar hiruk-pikuk pasukan penyerang mendekati benteng, dia segera memberi aba-aba bersiap. Tapi kemudian ia memberi aba-aba lain,

“Jika pasukan penyerang mendekati benteng, segera saja menyerah dan angkat tangan.”

Buat apa capek-capek bertempur, orang tua kok disuruh bertempur. Ini Jepang harus diakali. Kalau dua pasukan kiai-kiai, yang orang tua-tua ini bertempur, bisa jadi gotongan nantinya. Menyerah saja, biar latihan lekas bubar,” jelasnya.

Ditukil dari “Guruku Orang-orang dari Pesantren”, karya KH. Saifuddin Zuhri

Comments :

0 komentar to “Siasat Kiai Mu’awan”