Our Partners

Gunakan GSunni Mesin Pecari Aswaja, agar tidak tersesat di situs2 wahabi.. klik sini..

PCINU Maroko

get this widget here

Resources

Catwidget2

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget1

Pages

Catwidget4

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Rabu, 14 Desember 2011

Membangkitkan Kembali Ruh Perjuangan Ulama

Sumber : www.nu.or.id
15/11/2011 11:37
Kirab Resolusi Jihad, Membangkitkan Kembali Ruh Perjuangan UlamaPertempuran 10 November di Surabaya, yang dikenal sebagai hari Pahlawan tak bisa dilepaskan dari adanya Resolusi Jihad, yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari, sehingga membuat para ulama menggerakkan santri dan pengikutnya untuk bersatu melawan penjajah. 

Sayangnya, peranan Resolusi Jihad tersebut kurang mendapat apresiasi, bahkan cenderung dilupakan oleh pemerintah dan publik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengingatkan kembali makna Resolusi Jihad adalah dengan menggelar Kirab Resolusi Jihad dari Surabaya ke Jakarta pada 20-25 November 2011. Acara ini melibatkan Keluarga Besar NU, yang meliputi berbagai badan otonom NU, dan kelompok kultural NU. 

Apa latar belakang dan target yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan acara, yang baru pertama kali ini dilakukan, berikut wawancara Mukafi Niam dengan Imam Nahrawi, ketua pelaksana nasional Kirab Resolusi Jihad, seusai softlaunching, pada Kamis 10 November di gedung PBNU.

Latar belakang penyelenggaraan Kirab Resolusi Jihad

Beberapa waktu lalu Pak Muhaimin Iskandar ketemu dengan Habib Lutfi bin Yahya. Dalam kesempatan tersebut, Habib Lutfy menyampaikan keprihatinan semakin dilupakannya merah putih dan peran besar NU dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya beliau minta tolong lakukan semacam kirab, untuk mengembalikan semangat ke-NU-an, dari Surabaya ke Jakarta.

Kebetulan Surabaya adalah tempat terjadinya pertempuran 10 November yang menjadi hari Pahlawan. Surabaya tempat dibacakannya Resolusi Jihad dan diikrarkan sedemikian rupa oleh para ulama yang mendorong semangat pejuang untuk melawan penjajah.

Kedua, kita ingin ke-NU-an tidak hanya dimiliki oleh warga NU, tetapi juga oleh warga bangsa karena peran sejarah bangsa Indonesia tidak lepas dari dorongan dan dukungan dari semangat para kiai NU. Ini didirikan oleh NU. Ini harus dibuka, meskipun dalam mata pelajaran kita tidak pernah disebut Resolusi Jihad, tetapi harus dan wajib disebutkan peranan NU luar biasa besar, meskipun bangsa ini, pemerintah tidak pernah menuliskan itu dalam rangkaian sejarah, tetapi semangat warga NU tidak pernah pudar, tak pernah kecewa dan membangkang perintah yang sah.

Acara ini akan kita live dalam beberapa media secara nasional dan akan kita beritahu bahwa NU adalah penopang utama dari kokohnya NKRI.

Kok bentuknya kirab, kenapa?

Ibarat orang ingin taaruf, maka dia harus silaturrahmi, keliling, maka dengan motivasi ini, kita harap satu per satu warga bangsa yang dilalui, menjadi corong dan juru bicara, NU ada, tarekat ada, badan otonom bersama masyarakat. Ini yang harus kita gelorakan kembali.

Ini kan upaya pengenalan terhadap Resolusi Jihad terhadap warga bangsa, bagaimana langkah selanjutnya?

Tentu seluruh elemen harus segera mendorong agar Resolusi Jihad masuk dalam sejarah bangsa, masuk dalam teks buku kita, peringatan hari pahlawan harus dipusatkan di Surabaya, bukan di Kalibata Jakarta. Tentu kita harapkan apapun semangat Resolusi Jihad, tetap diatas kita adalah merah putih, kita tidak ingin mengatakan merah putih dibawah kita, tetapi merah putih yang harus kita junjung

Seremonial apa yang akan kita lakukan di berbagai lokasi yang dilalui?

Macam-macam, kita hargai potensi masyarakat, karena antara Gresik dan Pekalongan berbeda, dengan Kerawang berbeda, karena itu potensi lokal harus kita munculkan. Sambutlah dengan kreasi lokal yang ada, keanekareagaman dan kesenian, silahkan dimaknai disitu. Kita ingin memaknai, jihad itu bukan seperti yang terjadi kemarin (pengeboman.red), tetapi kebersamaan untuk mencintai perbedaan yang ada. Disitu Islam rahmatan lil alamiin

Contohnya apa?

Banyak, kalau di Gresik akan disambut hadrah Ishari, Paskibraka, atraksi Pagar Nusa, macam-macam lah. Ada reog juga, ada kesenian. Di Semarang kalau tak salah, ada istighotsah malamnya. Karena itu, di lima titik akan kita siarkan secara langsung. Termasuk di masing-masing persinggahan akan ada aksi sosial, santunan untuk fakir miskin, anak yatim, janda, termasuk janda pahlawan akan kita berikan sehingga ini bukan semata-mata kirab bendera, tetapi penyapaan dan berbagai pada masyarakat yang kita lalui.

Bagaimana dengan keterlibatan komponen PKB dalam hal ini?

Setiap aktifitas kan ada berkah, nanti berkahnya semoga bisa kita rasakan, tapi yang lebih penting, meneruskan harapan dari Habib Lutfy, harapan dari KH Said Aqil Siroj selaku ketua umum PBNU, yang mana, baru sejarah pertama, kirab ini dilaksanakan. Kita tidak memaknai kirab ini sebagai gerakan politik, tetapi itu wajar kalau ada orang yang iri, tetapi kita biarkan, yang penting ketulusan mengibarkan panji NU, badan otonom dan merah putih.

Kami juga meminta doa restu dan berharap seluruh warga NU untuk berbondong-bondong menghadiri acara ini ditempat kirab dilalui untuk mengenang sejarah kepahlawanan para ulama NU dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Comments :

0 komentar to “Membangkitkan Kembali Ruh Perjuangan Ulama”