Our Partners

Gunakan GSunni Mesin Pecari Aswaja, agar tidak tersesat di situs2 wahabi.. klik sini..

PCINU Maroko

get this widget here

Resources

Catwidget2

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget1

Pages

Catwidget4

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Rabu, 28 Desember 2011

Dari Islam Parsial Menuju Islam yang Kaffah


Islam sebagai ad-din adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti bahwa Islam diperuntukkan bagi seluruh ummat manusia di muka bumi dan dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman. Komprehensif artinya bahwa Islam mempunyai ajaran yang lengkap dan sempurna (syumul). Kesempurnaan ajaran Islam,  dikarenakan Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tidak saja aspek spiritual (ibadah murni), tetapi juga aspek mu’amalah yang meliputi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan sebagainya.

Al-Qur’an secara tegas mendeklarasikan kesempurnaan Islam tersebut dalam berbagai ayat, antara lain  surah al-Maidah ayat 3 :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

“Pada  hari ini Kusempurnakan bagi kamu agamamu dan Kusempurnakan bagi kamu nikmatKu dan Aku ridho  Islam itu sebagai agama kamu”.
Selanjutnya dalam surah Al-An’am ayat 38 dan An-Nahl ayat 89 :

مَّافَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَىْءٍ 

Sedikitpun  tidak kami lupakan di dalam kitab suci Al-Qur’an (QS. 6:38). 

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

“Kami menurunkan Al-Qur’an kepadamu untuk menjelaskan  segala sesuatu, menjadi petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang islam”  (QS.16:89). 

Kesempurnaan Islam itu tidak saja diakui oleh intelektual muslim, tetapi juga para orientalist barat, di antaranya H.A.R Gibb yang mengatakan, “ Islam is much more than a system of theology it’s a complete civilization.”( islam bukan sekedar suatu system ketuhanan, tapi lebih dari itu. Islam adalah sebuah peradaban yangsempurna) Maka, adalah tidak relevan bila terdapat anggapan yang memandang Islam sebagai agama ritual (an sich), apalagi menganggapnya sebagai sebuah penghambat kemajuan pembangunan (an obstacle to economic growth) seperti yang sering dilontarkan oleh beberapa ekstrimis yahudi seperti Alan Gorbachev. Pandangan yang demikian, disebabkan mereka belum memahami Islam secara utuh .

Sebagai ajaran yang komprehensif, Islam meliputi tiga pokok ajaran, yaitu Aqidah, Syari’ah dan akhlak, Hubungan antar aqidah, syari’ah dan akhlak dalam sistem Islam terjalin sedemikian rupa sehingga merupakan sebuah sistem yang komprehensif.

Aqidah adalah ajaran yang berkaitan dengan keyakina dan kepercayaan seseorang terhadap Tuhan, Malaikat, Rasul, Kitab dan rukun iman lainnya. Akhlak adalah Islam tentang prilaku baik-buruk, etika dan moralitas. Dua bidang ini (aqidah dan akhlak) bersifat konstan tetap da tidak mengalami perubahan dalam menghadapi perkembangan zaman dan perbedaan tempat. Sedangkan syari’ah adalah ajaran Islam tentang hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang disampaikan melalui lisan para rasul. Dalam konteks ini syari’ah dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perkembanga zaman dan peradaban yang dihadapi para Rasul Hal ini diungkapkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits.

Para Rasul adalah bersaudara bagaikan saudara seibu, syari’a  banyak, tetap  agama mereka (aqidah) satu,  yaitu mentauhidka  Allah” (H.R Bukhari, Abu Daud dan Ahmad).

Syari’ah Islam terbagi kepada dua macam, yaitu ibadah dan mu’amalah. Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan khaliqnya, Ibadah juga merupakan medium untuk mengingatkan secara kontinyu tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Sedangkan muamalat diturunkan untuk menjadi rules of the game, atau aturan main manusia dalam kehidupan sosial, ekonomi,  politik, dan sebagainya.

Ciri khas aspek muamalat adalah cakupannya yang luas dan bersifat elastis, dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan tempat. Ajaran muamalat yang bermakna ekonomi lebih tampak sifat universalnya, karena muamalat dalam konteks ini tidak membeda-bedakan muslim dan non-muslim. Kenyataan ini tersirat dalam suatu ungkapan yang diucapkan Ali :

“ Dalam bidang muamalat kewajiban mereka adalah kewajiban kita dan hak mereka adalah hak kita”.

Salah satu ajaran Islam yang mengatur kehidupan manusia adalah aspek ekonomi (mua’malah, iqtishodiyah ). Ajaran Islam tentang ekonomi cukup banyak, baik dalam Al-quran, Sunnah, maupun ijtihad para ulama. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian Islam dalam masalah ekonomi sangat besar. Ayat yang terpanjang dalam Al-Quran justru berisi tentang masalah perekonomian, bukan  masalah ibadah (mahdhah) atau aqidah. Ayat yang terpanjang itu ialah ayat 282 dalam surah Albaqarah.

Nabi Muhammad menyebut, ekonomi adalah pilar pembangunan dunia. Dalam berbagai hadits ia juga  menyebutkan bahwa para pedagang (pebisnis) sebagai profesi terbaik, bahkan mewajibkan ummat Islam untuk menguasai perdagangan.Demikian besarnya penekanan dan perhatian Islam pada ekonomi, karena itu tidak mengherankan jika ribuan  kitab Islam membahas konsep ekonomi Islam.

 Dari sini tercerminlah bahwa islam bukan sekedar shalat, puasa, zikir saja. tapi lebih dari itu iislam mengtur monetery system yang terpadu , islam pelopor HAM dan Legal. Karena  Islam adalah sebuah peradaban yang sempurna  “Islam is much more than a system of theology it’s a complete civilization”.

Buku Bacaan :
Agustianto, Islamic Finance
Muhammad Ali As-SayisTafsir Ayat al-Ahkam
Jurnal Lkis edisi 2

*Penulis : Muhammad Nurul 'Alim adalah Mahasiswa s1 Universitas Ta'limul 'Atiq Imam Nafie Tanger, Maroko.

Comments :

0 komentar to “Dari Islam Parsial Menuju Islam yang Kaffah”