Our Partners

Gunakan GSunni Mesin Pecari Aswaja, agar tidak tersesat di situs2 wahabi.. klik sini..

PCINU Maroko

get this widget here

Resources

Catwidget2

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget1

Pages

Catwidget4

?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts4\"><\/script>");

Catwidget3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Sabtu, 29 Oktober 2011

Indonesia-Maroko dulu, kini dan nanti


Indonesia-Maroko dulu, kini dan nanti

Layaknya Arjuna dan Karna atau Sugali dan Sugriwa hubungan Indonesia dan maroko memang kabur di telan  jauhnya jarak, padahal seperti kita kenal salah seorang penyebar Agama islam bernama Maulana malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gresik konon berasal dari keturunan  negri Amazigh (Suku barbar di Maroko.red) ini, belum lagi pengarang buku wajib bagi para santri yang hendak mendalami gramatika arab yang di negaranya lebih dikenal dengan nama Ibnu Ajjurum yang meski kini keberadaan makamnya tidak diketahui.
Sedang bagi para pecinta madzhab sufi atau tasauwf  Negara ini merupakan asal dari pencetus Tarikat tijaniyyah salah satu tarikah mu'tabarah (di akui.red) di nusantara. Juga tempat asal  penyusun kitab kumpulan shalawat  Dalailul khairat. Dan sebelum itu semua, Ibnu Batutah telah membuka jalur persahanbatan antara Mghrib dengan masyriq melalui rihlahya ke Nusantara pada tahun 1345  masehi,  ia menggambarkan Samudra pasai tempat ia merapatkan kapalnya di Nusantara dengan begitu indah.

”Negeri yang hijau dengan kota pelabuhannya yang besar dan
indah,” tutur sang pengembara berdecak kagum.
Kedatangan penjelajah asal Maroko itu mendapat sambutan hangat dari para ulama dan pejabat Samudera Pasai.

Sedang Ir. Soekarno , Putra sang fajar dengan Orde lamanya mencoba menyambung kembali hubungan Indonesia dan maroko bahkan dunia yang sempat terputus oleh penjajahan, maka pada 2 mei  1960 ia beserta rombongan tiba di Bandara Sale, Rabat. Dalam kunjungannya guna menguatkan kemerdekaan Maroko yang di inspirasi dan di dukung KTT Asia Afrika, dan berlanjut dengan di bukanya perwakilan Indonesia di maroko yang menjadi cikal dari kedutaan besar meski sempat mengalami penutupan sementara.
                                                                                ****
Sejak pengangkatannya sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia pada tahun 2010, H. Tosari Widjaya dengan modal pengalamannya dalam berorganisasi bertekad bersama para Staf-nya menjadi Dream team untuk melanjutkan Hubungan baik antara Indonesia dan Maroko. Kerjasama yang ia buat bersama para pengusaha dari kedua Negara menjadi titik tolak perbaikan ekonomi bagi Indonesia dan Maroko. Sedangkan dalam bidang Budaya pihak KBRI giat dengan berbagai acara – acara Diplomasi guna memperkenalkan Buday a Nusantara, pun menjadi fasilitator bagi kebudayaan Maroko. Dan yang paling berkesan dari Dubes kelahiran Probolinggo ini terutama bagi para pelajar Indonesia di maroko adalah apresiasinya terhadap pendidikan yang begitu tinggi seakan menjadi motivasi tersendiri bagi para Mahasiwa untuk secepat mungkin menyelesaikan studinya. Namun itu semua bukan berarti mengecilkan jasa para Dubes pendahulu, sebab kelebihan dan kekurangan dari suatu masa pastilah berbeda dengan yang lainnya.
Hal itu menjadi perhatiann para intelektual maghrib yang sebagian besar merupakan dosen dari universitas di berbagai penjuru Maroko, untuk membentuk sebuah perkumpulan inteluktual Maroko dengan tujuannya mempererat hubungan antara Indonesia –Maroko.
Di sisi lain para mahasiswa Indonesia di negeri seribu benteng ini pun seakan tak mau kalah dalam tugasnya - tentunya setelah belajar – sebaga duta bangsa, meski masih terbilang ssedikit jika di banding pelajar Indonesia di Mesir , namun tak melemahkan semangat mereka dalam mempromosikan  Indonesia dalam setiap kesempatan.
Ditambah dengan kedatangan mahasisiwa delegasi PBNU yang memberikan warna tersendiri bagi Indonesia terhadap Maroko yang ternyata memiliki banyak kesamaan dengan tradisi di Indonesia dari mulai Silaturrahmi pada hari Ied el fitri, perayaan Maulid Nabi Saw, hingga penghormatan dengan mencium tangan.
                                                                ***
Berbagai ikatan yang terbentuk antara Indonesia dan Maroko memang menguatkan indikasi bahwa kedepannya kedua negara dapat memaksimalkan Hubungan baik dari ekonomi, social, budaya, pendidikan, serta berbagai dimensi lainnya. Di tambah Indonesia dan Maroko sama-sama menganut kebijakan moderat dan merupakan anggota organisasi internasional seperti PBB, OKI, GNB, Kelompok-77 dan Komite Al-Quds.

 Sehingga diharapkan akan lahir penerus Maulana Malik Ibrahim, Ibnu Ajjurum, Syeikh At Tijjani, Syekh Jazuli yang melanjutkan misi dakwah islam ke seantero jagat. Akan muncul pemikir seperti Al jabiri, Fatimah Mernissi, Taha Abdurrahman yang menghiasi cakrawala keilmuaan islam. Dan
Akan terbit Soekarno-Soekarno muda yang member inspirasi kepada dunia.
Rifqi maula
 Penulis adalah mahasiswa  yang sedang merampungkan jenjang s1 nya di kampus Imam Nafie Tanger, Maroko

Comments :

0 komentar to “Indonesia-Maroko dulu, kini dan nanti”